Powered By Blogger

Sabtu, 29 Maret 2014

Subject, Verb, Complement & Modifier



Pola umum kalimat terdiri dari Subject (Subyek) Verb (predikat), Complement (objek) dan Modifier (Keterangan). Pembahasan awal memang mudah, karena hampir sama denga aturan bahasa Indonesia. Contoh kalimat :
George/ is cooking/ dinner /tonight
(subject)/ (verb phrase)/ (complement)/ (modifier of time)
We /eat/ lunch /in this restaurant /today
(subject)/ (verb phrase)/ (complement)/ (modifier of place)(modifier of time)

Subject
Setiap kalimat bahasa Inggris pasti mempunyai subyek dan predikat (verb), subyek adalah pelaku. Subyek bisa berupa single noun (kata benda tunggal), 
contoh : Coffeeis delicious. Subyek bias juga berupa noun phrase (frase kata benda), contohnya The bookis on the table.
Verb
Verb mengikuti subyek dalam kalimat deklaratif, secara umum menunjukkan aksi dari kalimat. 
Contoh : John drives too fast . Verb bisa juga sebuah frase yang terdiri dari satu atau lebih auxiliary/ kata bantu. Contoh, John is going to
Miami tomorrow. kata “is” adalah auxiliary.
Complement
Peraturannya mirip dengan subyek, dapat berupa noun atau noun phrase. Secara umum mengikuti verb. Complement menjawab pertanyaan what?
dan whom?. 
Contoh John bought a cake yesterday (what did John buy?). Contoh 2, She saw Johnat the movies last night (whom did she see at the movies?)
Modifier
Modifier menjelaskan tentang waktu, tempat atau cara dari sebuah kerja. Sangat sering berupa frase ber-preposisi,
contoh : in the morning, at the university, on the table. Modifier dapat juga berupa adverb (kata keterangan) atau adverbial phrase, contoh last night, next year, yesterday. Modifier menjawab pertanyaan when? where? atau how?

sumber : wikipedia.com



pronoun

Definition :

A pronoun is used in place of a noun or nouns. Common pronouns include he, her, him, I, it, me, she, them, they, us, and we.Here are some examples:
INSTEAD OF: Adi is a good Bikers.
he is a good athlete. (The pronoun he replaces Adi.)
INSTEAD OF: The beans and tomatoes are fresh-picked.
They are fresh-picked. (The pronoun they replaces the nut and carrot.)

Often a pronoun takes the place of a particular noun. This noun is known as the antecedent. A pronoun "refers to," or directs your thoughts toward, its antecedent.
Let's call adi and ask him to join the team. (Him  is a pronoun; adi is its antecedent.)
To find a pronoun's antecedent, ask yourself what that pronoun refers to. What does him refer to in the sentence above—that is, who is the him? The him in the sentence is Adi; therefore, Adi is the antecedent.

·           Subjective Pronouns
A subjective pronoun acts as the subject of a sentence—it performs the action of the verb. The subjective pronouns are he, I, it, she, they, we, and you.
He spends ages looking out the door.
After lunch, she and I went to the planetarium.

·           Objective Pronouns
An objective pronoun acts as the object of a sentence—it receives the action of the verb. The objective pronouns are her, him, it, me, them, us, and you.
Cousin Eldred gave me a trombone.
Take a picture of him, not us!

·           Possessive Pronouns
A possessive pronoun tells you who owns something. The possessive pronouns are hers, his, its, mine, ours, theirs, and yours.
The black basket is mine.
Yours is on the office table.

·           Demonstrative Pronouns
A demonstrative pronoun points out a noun. The demonstrative pronouns are that, these, this, and those.
That is a good idea.
These are hilarious animation.
A demonstrative pronoun may look like a demonstrative adjective, but it is used differently in a sentence: it acts as a pronoun, taking the place of a noun.

·           Interrogative Pronouns
An interrogative pronoun is used in a question. It helps to ask about something. The interrogative pronouns are what, which, who, whom, and compound words ending in "ever," such as whatever, whichever, whoever, and whomever.
What on earth is that?
Who ate the last Fig Newton?
An interrogative pronoun may look like an interrogative adjective, but it is used differently in a sentence: it acts as a pronoun, taking the place of a noun.

·           Indefinite Pronouns
An indefinite pronoun refers to an indefinite, or general, person or thing. Indefinite pronouns include all, any, both, each, everyone, few, many, neither, none, nothing, several, some, and somebody.
Something smells good.
Many like salsa with their chips.
An indefinite pronoun may look like an indefinite adjective, but it is used differently in a sentence: it acts as a pronoun, taking the place of a noun.

·           Relative Pronouns
A relative pronoun introduces a clause, or part of a sentence, that describes a noun. The relative pronouns are that, which, who,and whom.
You should bring the book that you love most.
That introduces "you love most," which describes the book.
Hector is a photographer who does great work.
Who introduces "does great work," which describes Hector.

·           Reflexive Pronouns
A reflexive pronoun refers back to the subject of a sentence. The reflexive pronouns are herself, himself, itself, myself, ourselves, themselves, and yourselves. Each of these words can also act as an intensive pronoun (see below).
I learned a lot about myself at summer camp. (Myself refers back to I.)
They should divide the berries among themselves. (Themselves refers back to they.)

·           Intensive Pronouns
An intensive pronoun emphasizes its antecedent (the noun that comes before it). The intensive pronouns are herself, himself, itself, myself, ourselves, themselves, and yourselves. Each of these words can also act as a reflective pronoun (see above).
myself don't like eggs.
The queen herself visited our class.

Reference : http://www.factmonster.com/ipka/A0885483.html

Minggu, 11 November 2012

Menganalisa Kata


Remaja menduduki peringkat tertinggi pada kecelakaan mobil, dari semua gambaran demografis. Dampak cidera yang ringan hingga fatal pada remaja terjadi karena remaja cenderung menyepelekan segala bentuk resiko dari berkendara. Injury Prevention Programs (di Amerika Serikat) dijalankan dengan harapan mampu mengubah cara pandang mereka. Beberapa studi atau penelitian telah menunjukkan perkembangan positif.
Peneliti asal Toronto menlibatkan 262 pelajar  Sekolah Menengah Atas dalam sebuah penelitian analisis. Mereka dilibatkan dalam injury prevention program selama sehari yang di sokong oleh sekolah dan rumah sakit setempat. Selain pengajaran tentang keselamatan, program tersebut juga dilengkapi dengan kunjungan di ICU rumah sakit. Menunjukan beberapa dampak buruk dari kecelakaan, seperti remaja lain yang mengalami gegar otak atau kerusakan syaraf akibat kecelakaan kendaraan bermotor.
Sekelompok remaja dibawah pengawasan diberi pertanyaan (quiz) seputar keamanan berkendara sebelum pembelajaran, sementara yang lainnya mendapat pertanyaan (survey) sekitar seminggu atau sebulan setelahnya.
Jawaban dari para remaja tersebut menunjukkan adanya permasalahan. Penelitian ini menemukan bahwa remaja secara konsisten menunjukkan ketidak-perdualiannya terhadap resiko berkendara. Tergambar pula kalau mereka cenderung mempercayai dan beraggapan bahwa rancangan mobil dan jalan raya menyerupai ‘human error’ yang menyebabkan tabrakan. Remaja memandang kelincahan di usia muda merupakan keunggulan, yang dapat membantu mereka mengatasi keadaan berkendara yang kurang baik, dibandingkan dengan pengemudi yang lebih berpengalaman.
Remaja juga mempercayaai bahwa pengobatan pasca kecelakaan pasti akan dapat menyembuhkan mereka.
Bila dibandingkan dengan kelompok yang terkendali, remaja yang yang ambil bagian dalam safety program memiliki persepsi yang lebih baik terhadap resiko dankeselamatan di jalan raya. Namun peningkatan tersebut tidak bertahan lama. Remaja yang menjawab pertanyaan delapan hari setelah program, mendapatkan nilai yang lebih baik dari mereka yang menjawab sebulan kemudian. Hal itu menunjukan perlunya remaja diingatkan secara regular mengenai bahaya dari perilaku beresiko di jalan raya.
Pelajaran yang perlu kita camkan dari hasil penelitian tersebut adalah, bahwa setiap orang tua atau pengendara yang sudah lebih dewasa wajib untuk selalu mengingatkan dan menekankan kepada remaja, tentang bahaya dan resiko-resiko yang ada di jalan raya. Penting juga rasanya untuk mengikut sertakan remaja dalam sebuah ‘safety program’, untuk memupuk kesadaran berkendara yang aman.

mengkoreksi kata yang baku dan tidak baku.

kata 1 : RESIKO  = RISIKO

Bau Babi Bikin Naik Darah

Tinggal di dekat peternakan babi bisa membahayakan kesehatan. Sebuah penelitian menunjukkan, sepuluh menit berada di lingkungan dengan aroma kotoran babi, bisa meningkatkan tekanan darah manusia.

Demikian kesimpulan penelitian sekelompok ahli epidemologi Universitas North Carolina yang tercantum dalam jurnal Environmental Health Perspectives, seperti dikutip situs Discovery hari ini. Pemimpin penelitian, Steve Wing, mengatakan, selama dua pekan, mereka mempelajari dampak kesehatan dari peternakan babi di bagian timur Carolina Utara, Amerika Serikat.

Peneliti mengajak 101 orang dewasa--kebanyakan kulit hitam, yang tinggal wilayah berjarak 2,4 kilometer dari peternakan babi, untuk duduk di luar rumah selama 10 menit dua kali sehari. Wing cs menghitung kekuatan bau di sekitar wilayah itu dalam skala nol hingga delapan, lalu mendeteksi tekanan darah mereka. Pada saat yang sama, para peneliti juga mencatat tingkat berbagai macam polutan di udara.

"Tiap tambahan skala bau, tekanan darah responden juga ikut naik," kata Wing. Dia mencatat kenaikan tersebut dalam jumlah kecil dan bertahap. Skala delapan untuk bau terkorelasi dengan kenaikan 2 mmHg pada tekanan darah diastolik (angka bawah). Sedangkan level tinggi gas hidrogen sulfida menyebabkan kenaikan tekanan 3 mmHg pada tekanan darah sistolik (angka atas).

Temuan ini melengkapi penelitian sebelumnya yang mendapati korelasi positif bau peternakan babi dengan tingkat stres, serta iritasi mata, hidung, dan tenggorokan. 

Tegar,Siap Ramaikan Industri Musik Indonesia

Musik telah membuka kesempatan bagi banyak musisi-musisi berbakat untuk mengubah nasib mereka jadi lebih baik. Seperti yang dialami oleh Tegar, seorang pengamen cilik asal Subang yang berhasil memenangkan kompetisi pencarian bakat XL Xensasi Gaya Ramadan. Berasal dari keluarga sederhana, Tegar mengasah kemampuan musiknya melalui keseharian sebagai seniman jalanan. Dengan karakter suara yang khas, dirinya cepat menarik perhatian dan membuatnya banyak diundang bernyanyi di berbagai komunitas.

Nama Tegar semakin dikenal setelah rekaman-rekaman video aksinya diunggah di situs Youtube. Berbekal lebih dari 1.100.000 penonton video di Youtube, Tegar membulatkan tekad untuk mengikuti kompetisi XL Xensasi Gaya Ramadhan. Ternyata, keputusan yang diambilnya tepat. Dengan mengandalkan lagu Insya Allah dari Maher Zain, Tegar melangkah menuju final dan memenangkan kompetisi ini.

Sebagai pemenang utama, pintu kesempatan terbuka lebar baginya. Dengan dukungan XL, Tegar berkesempatan memasuki dapur rekaman untuk membuat single beserta video klipnya bersama grup band Netral. Tidak hanya itu, Tegar juga mengasah kemampuannya lewat berbagai kelas vokal dan workshop musik.

Setelah melalui berbagai proses persiapan dan rekaman, Tegar pun siap membuat dampak positif pada industri musik Indonesia. Saat ini Single perdana Tegar berjudul “Salahkah Aku Memuja-Mu” yang dinyanyikan bersama band Netral sudah siap dinikmati khayalak ramai. Single ini juga tersedia dalam bentuk RBT (Ring Back Tone) yang bisa digunakan sebagai nada tunggu oleh pelanggan XL dengan cara mengetik TEGAR lalu kirim ke 1818.Dirilisnya Single ini kembali menunjukkan komitmen XL untuk mendukung generasi muda Indonesia. Lewat pesatnya kemajuan teknologi komunikasi, XL berhasil memberikan satu bakat muda kesempatan untuk meraih cita-citanya. Dengan terus berlatih keras untuk mengolah vokal dan mengasah kemampuan musik, Tegar semakin siap bersinar di dunia musik Indonesia. Komitmen dan dedikasi yang ditunjukkannya pun sejalan dengan visi XL yang berusaha untuk membuat masyarakat Indonesia menjadi Xlangkah Lebih Maju.


ref : http://www.tempo.co/read/news/2012/11/01/140438976/Tegar-Siap-Ramaikan-Industri-Musik-Indonesia

Rabu, 10 Oktober 2012

MATIKAN LAMPU SEBELUM TIDUR !

Mungkin untuk bayi, tidur dalam gelap malam bisa mebuatnya merasa takut. Bahkan, bukan hanya bayi, banyak orang dewasa menyalakan lampu saat tidur. Apakah Anda tahu bahwa tidur dengan lampu dapat menyebabkan penurunan sistem kekebalan tubuh seseorang. Kenapa begitu? .. Perhatikan bahwa, malam gelap bisa diam-diam berkolaborasi dengan tubuh kita. Dan dalam keadaan yang benar-benar gelap, tubuh kita dapat menghasilkan zat melatonin. Adalah salah satu hormon melatonin dalam sistem kekebalan yang dapat mencegah bahkan melawan berbagai penyakit termasuk kanker payudara dan kanker prostat. Sebaliknya, tidur dengan lampu pada malam hari bahkan meskipun cahaya terkecil dapat menyebabkan berhenti produksi hormon melatonin. Joan Roberts menemukan rahasia ini setelah melakukan percobaan pada hewan. Sedangkan hewan diberi cahaya buatan pada malam hari, melantoninnya tubuhnyapun menurun dan sistem kekebalan tubuh turun. Rupanya, cahaya seperti hormon menyebabkan tv cahaya menjadi sangat lemah. Oleh karena itu, tidur dengan mematikan lampu tidak hanya menghemat enrgi, tetapi juga meningkatkan kesehatan tubuh secara alami.